Aneh dan miserius. Remaja 12 tahun, Umi, menderita penyakit aneh dn mengerikan, tubuhnya diserang ribuan ulat dari badan hingg ke leher. Mengerikan, ulat-ulat ini ternyata sudah berkembang biak di dalam tubuh Umi. Umi, remaja yang tinggal di Mamuju, Sulawesi Barat, sempat dioperasi mengangkat ulat-ulat itu, namun hanya sedikit yang berhasil diangkat. Penyakit apa gerangan, ini masih tanda tanya.
Petugas medis di RSUD Mamuju menyatakan, penyakit Umi belum dapat ditangani secara optimal karena untuk mengeluarkan ulat dari tubuh Umi memerlukan ahli bedah yang tidak dimiliki RSUD itu.
Dengan demikian, Umi harus dioperasi ahli bedah di Kota Makassar untuk mengeluarkan ulat dalam tubuhnya yang begitu banyak.
Namun akhirnya Umi dipulangkan karena tidak ada biaya. terpaksa dipulangkan akibat kekurangan biaya.
Sumitro, kakak kandung Umi, Selasa (19/1/2010), mengatakan, Umi terpaksa dibawa pulang ke rumahnya di Desa Tarinding, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju ibu kota Provinsi Sulbar.
"Kami kehabisan dana untuk membiayai pengobatan Umi, dan juga biaya untuk hidup di rumah sakit ini sudah tidak ada lagi, sehingga Umi terpaksa harus kami pulangkan," katanya.***
Ulat Itu Ada di Badan hingga Leher Umi
Penyakit aneh ini mulai diderita Umi sejak dua tahun lalu. Awalnya, penyakit Umi hanya berupa luka bisul biasa.
Karena hanya bisul dan tidak mendapat perawatan medis secara intensif, luka Umi pun melebar. Bisul Umi makin parah dan akhirnya muncul ulat pada luka tersebut.
Dua tahun kemudian, ulat yang berada di luka Umi sudah masuk ke dalam tubuhnya. Tubuh Umi sekarang dipenuhi ulat, dari bagian badan hingga ke leher.
Dikhawatirkan jika kondisi Umi tidak segera ditangani, ulat yang ada di tubuh Umi bisa naik ke kepalanya. Menurut Sumitro, ulat tersebut tampak dengan jelas bergerak-gerak dalam tubuh Umi.
"Kami khawatir sehingga dengan dibantu Kepala Desa Tarinding Umi dibawa ke rumah sakit ini, karena Umi juga sudah dibawa ke puskesmas dan berobat ke dukun, namun kondisinya justru memburuk," katanya. / halaman berikutnya--> ***kompas.com
RSUD Mamuju Tak Sanggup Tangani Ulat di Tubuh Umi
Pihak RSUD Mamuju telah menyatakan tidak sanggup melakukan pengobatan terhadap Umi karena butuh penanganan medis yang lebih intensif atas penyakit yang dideritanya.
"Dokter mengatakan, Umi harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) karena Umi butuh perawatan medis yang lebih intensif melalui operasi sementara kami tidak punya dana untuk itu," kata Sumitro, Selasa (19/1/2010).
Apalagi, bantuan Pemerintah Kabupaten Mamasa, wilayah asal Umi, sama sekali tidak ada. Dengan demikian, tidak ada pilihan lain, Umi harus dibawa pulang ke Mamasa meskipun kondisinya sudah sangat parah.
Umi, yang masih duduk di kelas VI SD itu, sebelumnya dirawat dalam kondisi lemas dan kritis di RSUD Mamuju, sejak Minggu.**kompas.com
Presiden: Umi Harus Dirawat dengan Baik
Penderitaan Umi Darmiati, bocah perempuan umur 12 tahun di Mamuju, Sulawesi Barat, yang sekujur tubuhnya digerogoti ulat, rupanya menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di depan Istana Negara, Jumat (22/1/2010), Presiden secara khusus menggelar jumpa pers, mengimbau jajaran Kementerian Kesehatan agar memberi perawatan terbaik bagi Umi yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Presiden telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Ahmad Azis untuk memberikan pengobatan dan perawatan maksimal hingga Umi sembuh.
"Saya tadi langsung berbicara dengan Menteri Kesehatan untuk langsung melakukan intervensi, tindakan segera, agar yang bersangkutan bisa dirawat dengan baik dan diketahui penyakitnya apa. Dengan demikian, rasa ingin tahu kita semua bisa dijawab," tuturnya.
Dalam komunikasi dengan Ahmad Azis, Presiden menjelaskan, ia mendapatkan informasi, Umi yang terserang penyakit tergolong aneh sejak dua tahun lalu itu selama ini menjalani pengobatan alternatif.
Kepala Negara sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak mendahulukan pengobatan alternatif untuk menyembuhkan penyakit.
"Ini juga pelajaran penting bagi masyarakat luas. Banyak terjadi kasus seperti ini karena kurang terbuka ketika mengalami sakit. Bahkan, puskesmas setempat sering tidak tahu," ujarnya.
Presiden meminta masyarakat agar terlebih dahulu berobat ke puskesmas terdekat apabila menderita sakit. "Saya minta semua pihak, jajaran Departemen Kesehatan, pemerintah daerah, untuk terus melakukan pendidikan kepada masyarakat. Kalau sakit berobatlah, berobatlah kepada instansi yang dimiliki negara, pemerintah, misalnya puskesmas, rumah sakit," tuturnya.
Pengobatan alternatif, lanjut dia, selayaknya hanya dijalani setelah pengobatan medis tidak menunjukkan hasil.
"Memang pengobatan alternatif bisa saja ditempuh manakala pengobatan konvensional tidak sembuh. Tapi jangan dibalik, setelah keadaan tidak membaik baru dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Presiden mengatakan, pemimpin mulai dari tingkat kepala RT, RW, sampai kecamatan harus peduli terhadap pendidikan kesehatan masyarakat.
0 comments:
Post a Comment