JAKARTA, Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Azwar Anas, menilai buruknya prestasi sepak bola Indonesia tak terlepaskan dari berbagai faktor termasuk pelatih. Menurutnya, Indonesia perlu mendatangkan pelatih asing, misalnya pelatih Manchester United, Alex Ferguson, guna memberikan pembekalan kepada pelatih-pelatih lokal. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu cara jitu demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Bukan rahasia lagi bahwa prestasi sepak bola Indonesia dari waktu ke waktu semakin melorot. Buktinya, pada dua SEA Games terakhir, Indonesia selalu kandas di penyisihan. Apalagi, Indonesia mengalami kekalahan yang memalukan dari tim lemah, Laos, 0-2.
Selain itu, timnas Indonesia gagal tampil di Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir. Bahkan, dalam rangking FIFA terbaru per 3 Februari 2009, posisi Indonesia melorot tajam dari peringkat ke-120 (Desember 2009) menjadi peringkat ke-136. Ini peringkat terburuk Indonesia setelah Juni 2009 terpuruk di rangking 138 dunia.
Mantan ketua umum PSSI yang menjabat pada 1991 hingga 2000 itu menilai permasalahan itu bisa diperbaiki dengan pembenahan dari level dasar hingga atas. Salah satunya dengan membenahi faktor kepelatihan.
"Kita harus bisa mendatangkan pelatih asing. Kalau bisa kita mendatangkan Alex Ferguson untuk memberikan pengajaran kepada pelatih-pelatih kita. Saya rasa dia mau. Apalagi, dia mau pensiun dan yang dibutuhkannya saat ini sebuah penghargaan. Bukan uang," kata Azwar kepada Kompas.com.
Lebih jauh, ia menilai bahwa metode itu sebagai salah satu langkah jangka panjang sehingga Indonesia bisa melahirkan pelatih-pelatih berkualitas sehingga dapat terlepas dari ketergantungan menggunakan pelatih asing.
"Pengalaman Ferguson tak perlu diragukan lagi. Misalnya, kita minta dia melatih tiga bulan. Nah, setelah memiliki pengetahuan yang cukup maka mereka bisa mengembangkannya di sebuah klub atau di daerah asalnya," tandasnya.
Sebagai tokoh sepak bola, Azwar juga menyesalkan kurangnya pengembangan sepak bola pada usia dini. Ia juga berharap, klub mengurangi rekrutmen pemain asing supaya pemain lokal mendapat kesempatan lebih baik.
"Kompetisi usia dini harus digalakkan. Saya menyesalkan Sekolah Sepak Bola (SSB) tidak terkelola dengan baik. Padahal, SSB wadah pembibitan. Selain itu, jangan terlalu banyaklah pemain asing di suatu klub. Pemain kita kurang mendapat banyak kesempatan," pungkasnya. (*)
0 comments:
Post a Comment